Busana Batik Bergaya Modern
Koleksi Desainer
Kemilau Raya Hadirkan Tren Busana
untuk Pengguna Mode
Pelestarian batik mengandung
makna mempertahankan proses membatik, yakni menggunakan lilin untuk
menggambarkan motif di atas kain. Artinya, apa pun motifnya, kalau proses
membatik ini tetap diaplikasikan saat membuat koleksi busana batik misalnya,
maka batik akan tetap lestari.
Pemaknaan batik inilah yang
melatari desainer ternama Indonesia, dalam merancang koleksi busana batik untuk
perempuan dan laki-laki. Desainer Sonny Muchlison dan Rosso, memiliki garis
rancang berbeda namun punya perhatian yang sama dalam pelestarian batik,
melalui koleksi busana batik bergaya modern tanpa meninggalkan pakem membatik.
Bagi Sonny, batik perlu
dilestarikan namun juga bisa diberdayakan. Melestarikan batik yang sudah
dikenal masyarakat luas dengan berbagai pakemnya tetap menjadi keharusan. Namun
batik juga bisa diberdayakan dengan modernisasi. Dalam hal ini, batik bisa
berkembang menjadi koleksi busana yang lebih modern, termasuk menggunakan motif
baru yang dikembangkan sendiri oleh desainer.
Koleksi batik berlabel Sonny
Muchlison menjadi perwujudan konsep ini. Ia mengawinkan batik dengan songket
dan ikat, juga menggunakan banun atau batik tenun dalam sejumlah koleksi
busananya. Alhasil terciptalah koleksi terbaru Sonny Muchlison yang diperagakan
dalam Kemilau Raya Pasaraya 2012, Kamis 12 Juli 2012.
Tak hanya Sonny yang aktif mengembangkan
motif busana batik kreasi baru, namun tetap mempertahankan teknik membatik
sesuai pakemnya. Desainer asal Yogyakarta, Rosso juga merancang koleksi busana
batik yang lebih modern, tanpa meninggalkan pakem membatik.
"Saya mengedepankan proses
membatik yang benar, cara membatik juga pewarnaan alam yang biasa digunakan
saat membatik. Namun koleksi busana batiknya berbeda. Nuansa batik tetap
terlihat namun lebih ke arah proses membatiknya, sementara motif batiknya
dikembangkan sendiri tidak harus menggunakan kain batik dengan motif yang sudah
ada sebelumnya," jelasnya di sela kegiatan Kemilau Raya Pasaraya 2012 di
d'Designers Pasaraya Blok M, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Koleksi busana batik Rosso memang
tak seragam seperti batik pada umumnya. Inovasi motif dan warna, juga cutting
kental terasa. Rosso menerjemahkan batik kreasinya sebagai koleksi batik
bergaya modern, melestarikan tradisi dengan sentuhan modernisasi.
Batik bergaya modern ala Rosso
menonjolkan cutting yang tidak lazim, permainan warna yang lebih segar bergaya
muda, juga motif yang benar-benar baru dan berbeda. Inilah konsep busana batik
modern yang diperkenalkan Rosso dalam koleksi terbarunya di peragaan busana
Kemilau Raya Pasaraya 2012.
Koleksi batik modern yang dibuat
dengan teknik membatik sesuai pakem ini pun memberikan pilihan dalam
berpenampilan untuk kalangan urban. Untuk busana batik perempuan, Rosso
menonjolkan siluet feminin kasual dengan warna alami yang lembut. Sedangkan
untuk busana laki-laki, Rosso juga merancang model baju koko yang pas di badan
dengan gaya lebih modis dan modern menonjolkan sisi kasual.
Batik Rosso uang dibuat di
Yogyakarta juga memerhatikan teknik pewarnaan alam, yang bisa memenuhi
kebutuhan semua warna kulit pencinta batik. Untuk menghasilkan koleksi batik
bergaya modern, Rosso mengandalkan pewarnaan alam seperti daun mangga untuk
menghasilkan warna hijau dan kuning, daun rambutan untuk menghasilkan warna
ungu, biru, hitam dan abu-abu, markisa untuk mendapatkan warna hijau
kekuningan, kayu nangka untuk warna kuning dan kayu secang untuk warna oranye.
"Saya menggunakan pewarna
alam yang tidak mencederai alam, yang lebih hidup tapi semua warna kulit bisa
cocok," ungkapnya.
Sentuhan batik tetap kental terasa,
namun gaya modern dan pengembangan motif juga warna menjadi pembedanya. Koleksi
batik inilah yang menjadi ciri khas Rosso juga Sonny.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar